Sabtu, 24 November 2012

BATIK JOGJA



BATIK YOGYA
Seni batik sudah sangat mengakar di Yogyakarta. Oleh karena itu, layaklah Yogyakarta disebut sebagai kota batik. Nah, berikut ini sekelumit dari fakta-fakta yang perlu kamu ketahui tantang batik Yogya.

Sejarah Batik Yogya
Cikal bakal batik Yogya bermula pada abad ke-18, tepatnya tahun 1755 saat kerajaan Mataram terbelah dua berdasar Perjanjian Giyanti. Pangeran Mangkubumi membawa banyak kain-kain batik dari Kasunanan Solo ke kerajaan barunya, yaitu keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kain-kain itu menjadi motif dasar dari motif batik Yogya.
Batik Yogya berkembang di dalam lingkungan keraton. Para putri keraton dibantu oleh para abdi dalem yang mengerjakannya. Pemakai batik di lingkungan keraton semakin banyak, sehingga Seiring perkembangan zaman, tradisi membatik keluar juga dari lingkungan keraton.
  Motif Batik Yogya
Ada sekitar 400-an jenis batik Yogya. 350 di antaranya telah dipatenkan. Motif sebanyak itu membuktikan bahwa batik di Yogyakarta sangat potensial sebagai ikon budaya.
Ada pun motif-motif batik Yogya yang klasik di antaranya adalah motif parang, motif geometri, motif banji, motif tumbuhan menjalar, motif tumbuhan air, motif bunga, motif satwa, dan lain-lain.
Motif Batik Yogya tidak sembarang motif. Setiap motif yang tergores di atas batik sarat akan filosofi. Misalnya, Sido Asih bermakna si pemakai selalu diliputi kasih sayang dalam berumah tangga. Truntum berarti cinta yang bersemi. Ratu Ratih dan Semen Roma melambangkan kesetiaan seorang isteri. Dan masih banyak lagi.
Warna Khas Batik Yogya
Warna batik Yogya dominan warna alam dan cenderung gelap. Ada dua macam warna latar kain batik Yogyakarta, yaitu hitam dan putih (mori). Warna ragam hias pada batik Yogyakarta umumnya putih, biru tua kehitaman, dan coklat soga. Sementara itu, sered atau pinggiran kain diusahakan tidak kemasukan soga atau pewarna. Oleh sebab itu, pinggiran batik Yogyakarta berwarna kain latar.
Sentra Kerajinan Batik
Sentra kerajinan batik yang paling terkenal di Yogyakarta adalah Desa Wukirsari di Bantul. Desa Wukirsari merupakan gabungan Sesa-desa kecil yaitu Desa Pucung, Singosaren, Giriloyo, dan Kedugbuweng. Peduduk desa-desa itu mempunyai keahlian yang berbeda-beda. Penduduk Giriloyolah yang mahir membatik. Batik halus G iriloyo sangat terkenal kualitasnya.
Toko dan Pasar Batik
Mudah untuk menemukan batik di kota Yogyakarta. Berbagai toko batik bertebaran di seantero kota. Di pasar tertentu atau di tempat pariwisata pun dapat ditemukan beberapa kios penjual batik.
Tapi jika tak ingin bingung dan menghabiskan waktu berpindah dari toko satu ke toko lain yang letaknya berjauhan, pergi saja ke malioboro. Sepanjang jalan Malioboro, terdapat banyak toko batik. Batik berharga murah sampai yang ekslusif dapat kamu temukan di sepanjang Malioboro. Belum puas? Masuk saja ke pasar Beringharjo. Gairahmu untuk berbelanja batik akan termanjakan di dalam pasar.
Nah, itu dia serba-serbi tentang batik Yogya yang perlu kamu ketahui. Ingin tahu lebih banyak? Bertamasya ke Yogya sekaligus kursus singkat membatik mungkin bisa menjadi agenda liburanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar