Kekayaan variasi batik memang sangat luas. Salah satu jenis teknik pembuatan batik yang cukup unik adalah batik remukan. Disebut remukan karena proses pembuatan batik ini telah dimodifikasi, yaitu dengan memecahkan malam pada pola batik yang telah kering, sehingga pada proses pencelupan warnanya meresap pada retakan malam yang telah terbentuk
2. Batik Print
Batik print merupakan salah satu jenis batik yang baru
muncul. Tidak diketahui pasti kapan mulai dikenal, tetapi kini menjadi produksi
batik dengan jumlah paling banyak jika dibanding batik cap apalagi batik tulis.
Teknik pembuatan batik print relatif sama dengan
produksi sablon, yaitu menggunakan klise(kassa) untuk mencetak motif batik di
atas kain. proses pewarnaannya sama dengan proses pembuatan tekstil biasa yaitu
dengan menggunakan pasta yang telah dicampur pewarna sesuai keinginan, kemudian
diprintkan sesuai motif yang telah dibuat. Jenis batik ini dapat diproduksi
dalam jumlah besar karena tidak melalui proses penempelan lilin dan pencelupan
seperti batik pada umumnya, hanya saja motif yang dibuat adalah motif batik.
oleh karena itu batik print merupakan salah satu jenis batik yang fenomenal,
kemunculannya dipertanyakan oleh beberapa seniman dan pengrajin batik karena
dianggap merusak tatanan dalam seni batik, sehingga mereka lebih suka
menyebutnya kain bermotif batik.
Secara kasat mata kita dapat membedakan batik print
dan batik tulis/cap dengan melihat permukaan di balik kain, biasanya kain batik
print warnanya tidak meresap ke seluruh serat kain, dan hanya menempel pada
permukaan kain, sehingga di balik kain masih terlihat sedikit berwarna putih.
Belakangan muncul perkembangan baru pada
batik print, dengan adanya metode print malam.Metode ini dapat dikatakan
perpaduan antara sablon dan batik. pada print malam, materi yang di printkan
pada kain adalah malam (lilin) dan bukan pasta seperti batik print
konvensional. setelah malam menempel, kemudian kain tersebut melalui proses
pencelupan seperti pembuatan batik pada umumnya.
3. Batik Cap
Batik di Indonesia memang selalu mengalami
perkembangan yang cukup signifikan. Pada awalnya hanya terdapat batik tulis
yang dikerjakan oleh para pengrajin wanita menggunakan canting. Sekitar
pertengahan abad ke-19, “canting cap” (biasanya disebut hanya“cap” saja) mulai
dikembangkan.
Canting cap merupakan sebuah alat berbentuk semacam
stempel besar yang telah digambar pola batik. Pada umumnya pola pada canting
cap ini dibentuk dari bahan dasar tembaga, tetapi ada pula yang dikombinasikan
dengan besi. Dari jenis produksi batik cap ini, pembatik bisa menghemat tenaga,
dan tak perlu menggambar pola atau desain di atas kain.
Batik cap juga mengalami pekembangan,
dengan dikenalnya cap kayu. Cap yang terbuat dari kayu ini lebih ekonomis dan
lebih mudah pembuatannnya. Pola pada kayu diukir dan dibentuk seperti stempel
sama halnya dengan cap tembaga. Batik menggunakan cap kayu ini dapat dibedakan
dari cap tembaga karena kayu tidak menghantarkan panas sebaik tembaga sehingga
malam (lilin) yang menempel pada kayu lebih tipis, dan hasil pengecapannya yang
terbentukpun memiliki kekhasan tersendiri, biasanya terdapat sedikit warna yang
meresap pada batik karena lilin yang menempel terlalu tipis, sehingga terlihat
gradasi warna pada pola antara pinggir motif dan tengahnya.
Bahan Batik Cap (ceplok)
1. Kain putih
2. Malam (lilin) yang sudah di campur
3. Canting cap (ceplok)
4. Meja, busa,kain karpet,plastik mika
5. Kompor biasa atau kompor gas
6. Ender /loyang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar