Secara umum proses pembuatan batik melalui 3 tahapan
yaitu pewarnaan, pemberian malam(lilin)
pada kain dan pelepasan lilin dari kain.
Kain putih yang akan dibatik dapat diberi warna dasar
sesuai selera kita atau tetap berwarna putih sebelum kemudian di beri malam.
Proses pemberian malam ini dapat menggunakan proses batik tulis dengan canting
tangan atau dengan proses cap. Pada bagian kain yang diberi malam maka proses
pewarnaan pada batik tidak dapat masuk karena tertutup oleh malam (wax resist).
Setelah diberi malam, batik dicelup dengan warna. Proses pewarnaan ini dapat
dilakukan beberapa kali sesuai keinginan, berapa warna yang diinginkan.
Jika proses pewarnaan dan pemberian malam selesai maka
malam dilunturkan dengan proses pemanasan. Batik yang telah jadi direbus hingga
malam menjadi leleh dan terlepas dari air. Proses perebusan ini dilakukan dua
kali, yang terakhir dengan larutan soda ash untuk mematikan warna yang menempel
pada batik, dan menghindari kelunturan. Setelah perebusan selesai, batik
direndam air dingin dan dijemur.
Teknik
Membuat Batik
Yang dimaksud dengan “teknik membuat batik” adalah proses-proses pekerjaan
dari permulaan yaitu dari mori batik sampai menjadi kain batik. Dalam
pembuatannya secara umum dibagi menjadi dua tahap yakni:
a. Persiapan, yaitu berbagai macam pekerjaan pada mori sehingga menjadi
kain yang siap untuk dibuat batik. pekerjaan ini meliputi;
1. Nggirah ( mencuci ) atau Ngetel
2. Nganji ( menganji )
3. Ngemplong ( seterika, kalander )
b. Membuat Batik, yaitu macam-macam pekerjaan dalam pembuatan batik yang
sebenarnnya dan pekerjaan ini meliputi 3 macam pekerjaan utama yakni;
1. Pelekatan lilin
batik pada kain untuk membuat motif batik yang dikehendaki. Pelekatan lilin
batik ini ada beberapa cara yakni dengan canting tulis, canting cap atau
dilukis dengan kuas atau jegul. fungsi dari lilin batik ini ialah untuk resisit
( menolak ) terhadap warna yang diberikan pada kain dalam tahap berikutnya.
Lilin batik adalah campuran dari unsur-unsur lilin batik yang pada umumnya
terdiri atas Gondorukem, Matakucing, Parafin atau Microwax, Lemak atau minyak
nabati dan kadang ditambah lilin dari tawon atau laceng.
2.
pewarnaan batik,
dapat dilakukan dengan cara dicelup, coletan/ lukisan (painting). Pewarnaan
dilakukan secara dingin ( tanpa pemanasan) dan zt warna yang dipakai tidak
hilang warnanya saat pengerjaan menghilangkan lilin atau tahan terhadap tutupan
lilin.
3. menghilangkan lilin, proses menghilangkan lilin yang melekat pada permukaan
kain. Menghilangkan lilin dilakukan pada tempat-tempat tertentu dengan cara
ngerok (ngerik) atau “melorod”/ngebyok,mbabar yakni menghilangkan secara
keseluruhan
dengan tiga macam proses utama tersebut orang dapat membuat batik dengan
berbagai macam teknik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar